Selasa, 22 Desember 2009

next chapter

huahaha...dah lama gak blogging...hmmm...semoga lancar....aminnn...

Rabu, 28 Oktober 2009

Mahasiswa Peduli Rakyat??

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian, mahasiswa sebagai Insan Akademi dituntut mampu melaksanakan ketiga hal tersebut. Salah satunya adalah pengabdian, berbuat sesuatu untuk kesejahteraan rakyat, atau setidaknya peduli akan kondisi rakyat.


Dalam 2 bulan ini, Indonesia dua kali diguncang gempa. Gempa Jabar ( 2 September 2009) dan gempa Sumbar (30 September 2009). keduanya cukup besar dan cukup merusak beberapa daerah di kedua provinsi ini. Korban jiwa yang jatuh cukup besar kusunya untuk gempa Sumbar, mencapai 1000-an orang dan masih ada yang tertimbun longsoran.


Mahasiswa ITB daam hal ini terhimpun dalam satu KM ITB telah bergerak mengenai bencana di kedua daerah ini. Bahkan untuk Jabar, tahap recoverynya sudah dimulai, dan untuk Sumbar, difokuskan ke penggalangan dana saja. Tapi permasalahannya adalah tidak semua bagian tergerak untuk peduli. Lembaga-lembaga di kampus yang bergerak bersama-sama mengenai Tangga Bencana ini sanat minim, apalagi SDM nya. Tidak sampai 10 lembaga di KM ITB yang aktif masalah bencana ini.


Bulan ini KM ITB dihadapkan lagi dengan masalah pelarangan arak-arakan pada Wisudaan tanggal 24 Oktober ini. Arak-arakan Wisudaan adalah tradisi yang tak terpisahkan dalam menyambut kelulusan mahasiswa (yang katanya) terbaik bangsa ini. Wisudaan Juli tanpa arak-arakan menimbulkan kekecewaan teman-teman massa kampus.


Menanggapi masalah ini, nyaris seluruh lembaga (baca: Himpunan) turut serta, berpartisipasi aktif ngumpul2, ketemuan dengan Kabinet dan Kongres (tersisa) mengupayakan supaya arak-arakan wisudaan menjadi legal lagi. Rapat sampai malam, dihadiri puluhan perwakilan lembaga, bahkan sampai menandatangani MOU.


Sedih aja melihat kondisi ini, bandingkan dengan rapat yang diadakan Pengabdian Masyarakat KM ITB membahas masalah gempa. Yang datang hanya 3-5 lembaga, itupun anggota muda yang masih magang dan nyaris ga tahu apa-apa. Seperti itukah MAHASISWA yang katanya bergerak demi Rakyat? Sebegitu tidak peduli kah kita akan saudara-saudara kita yang tinggal di tenda-tenda pengungsian?


Malam sebelum pelantikan SBY sebagai Presiden periode 2009-2014, teman-teman Mahasiswa mengadakan aksi di Jl. Ganesha, melakukan orasi, dan besok siangnya melakukan aksi di Senayan. Malam itu kelihatannya cukup banyak lembaga yang ikut serta. Itu semua hanya pernyataan sikap saja. Untuk aksi nyata dalam recovery Jabar, tanggap bencana Gempa Sumbar, malah tidak ada sama sekali.


Tidak tahu apakah kita memang sudah begitu apatisnya, sibuk dengan kepentingan masing-masing, dan lupa kalau kita ada karena rakyat, lupa akan peran sebagai Mahasiswa, lupa akan fungsi sebagaiInsan Akademis.


Saat membaca liputan detik.com ttg aksi di jl. Ganesha tersebut, jadi miris membaca komentar-komentar pembaca. Mereka sangat pesimis dan tidak simpatik dengan aksi-aksi yang dilakukan mahasiswa. Tapi setelah mengamati kenyataannya, mungkin wajar saja mereka begitu.


Yang dibutuhkan sebenarnya adalah Gerakan Nyata, bukan hanya kajian-kajian saja, bukan hanya omong besar saja. Gerakan nyata yang benar-benar menyentuh "grass root". Lalu siapa penggeraknya, kalau mahasiswa masih memble??

diterbitkan di sini

Selasa, 18 Agustus 2009

ATLAS!

ATLAS- Atletik Ganesha, adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa ITB yang berdiri sejak tahun 2002. Tapi tidak seperti unit-unit lain yang sudah terkenal, Atlas tidak terkenal! Bahkan banyak sekali mahasiswa/i ITB yg tidak mengetahui apa itu Atlas, sampai-sampai pertanyaan untuk calon presiden KM tahun ini mereka ditanya,”tahu ngk ada unit namanya Atlas? Kalo tahu itu apa?”, dan mereka tidak ada yg bisa menjawabnya! Yeah! Altas memang unit yang menyeramkan, unit agen rahasia, yang setiap kali kumpul kuorumnya selalu di atas 80% (anggotanya hanya 2 orang), unit kegiatan yang kegiatan yang kegiatan rutinnya hanya 1, ikut OHU –Open House Unit! Unit kegiatan yang tidak punya pelatih, bendahara, serketatis, AD/RT! Unit kegiatan yang.... aah! Sudahlah, terlalu banyak ketidakjelasan dalam Atlas! Namanya juga Atlas, Amat Tak jeLAS!

Ya itulah Atlas! Tapi semuanya akan berubah! Tahun lalu dari 48 orang yang mendaftar, hanya 4 orang yg datang pada pertemuan pertama, dan akhirnya 1 orang yang bertahan, dan sekarang dia menjadi ketua Atlas! Yaitu Hani (TI’08), anak 2008 pertama yang jadi ketua unit! Hebat! Peristiwa ini sungguh membuat tawa, eh salah miris buat saya dan yovan. 2 bulan terakhir sebelum OHU, saya dan yovan diajak ikut Atlas! Saya karena pengen bantu aja, yovan karena ingin memasukkan free run dan parkour dalam atlas.

Matahari menjadi bukti keseriusan kami dalam Atlas. Mulai dari jam 3 pagi kami sibuk mencari barang-barang sekitar kampus untuk dijadikan dekor stand Atlas, jam 6 pagi selesai, dan kami berdua punya cukup waktu untuk tidur. Jam 8 kami terbangun, hanya sesaat sebelum opening. Tak..tak..tak...tak, tiba-tiba dalam sekejab puluhan orang menyerbu stand Atlas! Woi woi woi! Ini mimpi atau bukan!?? Kalo mimpi tolong jangan dibangunin, kalo kenyataan juga gpp!

Yah! 1,2 lembar terisi, bahkan sampai formulir pendaftaran pun habis, ganti kertas pendaftaran model ke-2, habis oleh 25 orang, akhirnya buku gw pun gpp kalo harus dibuat jadi tempat pendaftaran! Yah! Emang ini unit ngk modal! Ngk modalnya berasal dari filosofi olahraga lari yang termasuk altetik! Lari adalah olahraga yg paling murah krna tidak bayar sama sekali! Begitu juga dengan Atlas yang tidak modal sama sekali dalam pembuatan stand OHU, dan segala macam perlengkapan lainnya! Bahkan mendaftarnya pun GRATIS! Yeah! Uwee tapi jangan salah! Ketua PROKM, ivan, dan Presiden KM, ucup pun daftar jadi kader Atlas, jadi boleh dikata kalo kedudukan gw lebih tinggi daripada mereka, WUAHAHAHAHAHHAHA J

Matahari mulai turun, hasrat kami untuk mendapatkan kader-kader baru melebihi UBG pun tercapai, tapi makin matahari tenggelam, kami makin bingung! Saat ini di atlas hanya ada 5 sumber daya. Saya,hani,yovan, dan 2 orang lagi yang sudah sibuk karena sudah tua dikampus ini dan terancam lulus, yaitu rifki dan diki. Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul dibenak saya!? Apa saya bisa ngurusin mereka?? Ada sekitar 250an orang yang akan diurus 5 orang! Gileee! Ya! Sekarang jadi awal pembuktian kami untuk mulai serius sama Atlas (mungkin serius dalam 2,3 bulan pertama aja kali yaa!? Atau serius pada pertemuan pertama aja?? Hehehe). Tapi setiap tingkah laku harus dipertanggungjawabkan! Begitu juga saat ini! Tapi makin lama gw makin teringat kata-kata Soekarno,’berkan aku 10 pemuda, akan aku goncang dunia’, tapi kalo gw sih beda,’berikan gw 4 orang pemuda, akan aku urus ATLAS!’ wuahahaha.

Kamis, 09 Juli 2009

Puisi "Aku" Gubahan Saya....

Kalau sampai waktuku menikah
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu rayuan gombal itu

Aku ini pemuda lajang
Dari kumpulan yang selalu terbuang

Biar seribu wanita menolak cintaku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan cinta kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku jelas sangat perduli

Aku tidak mau hidup melajang seribu tahun lagi

*Dibuat dengan segala hormat pada om Chairil Anwar. Hanya iseng, pak!

Kamis, 25 Juni 2009

permulaan...

inilah saya itulah dia, inilah kami itulah mereka. ya saya yang sedang berencana tentang rencana kami tentang liburan yang akan kemana saya dan bersama-sama mereka yang entah kemana mereka yang akhirnya tinggal kami. ya tinggallah kami ini yang bertahan tuk berencana melakukan perjalanan ini dan perjalanan nantinya itu.

sungguh ini di luar digugaan, oh hidup memang tak terduga. terkadang pun akhirnya jauh dari rencana jauh dari saya jauh dari dia dan jauh dari kami. ohh ini berawal dari saya, teman saya azmy dan satu lagi juga teman saya Aldi yang sedang ingin-inginnya tuk lakukan hal tak biasa tak nyaman dan tak karuan lakukan perjalanan panjang penuh tantangan. seperti pemuda-pemuda penuh gejolak penuh nafsu penuh hasrat yang terkadang hanya berawal dari ide iseng dan spontan tuk lakukan perjalanan yang kemaren waktu itu saya, dia, dan dia rencanakan.

berawal dari bandung, kemudian mampir ke garut sebentar tuk singgah menuju tempat teman saya aldi, lalu sedikit kesana mampir berkunjung dan bercengkrama dengan oh keluarga kami yang baru itu si amud dan si acu yang kata si amud dan si acu "hayulah mampir heula" yang kebetulan kami juga akan menjelajahi itu-itu pegunungan dan hutan belantara sejenak sehari atau dua hari. menikmati hutan belantara yang lalu akan kemudian berpamitan dan tertujulah itu pangandaran, ya pangandaran pantai itu itu pantai yang ada di bawah kalau kita buka itu peta waktu kita sekolah sd dulu waktu smp dulu dan waktu sma dulu yang saat ini mungkin sudah tidak digunakan lagi karena sekarang sudah ada google earth. y pangandaran yang itu tempat pantai tempat karang tempat pasir tempat yang kami ingin berlari di sana menikmati keindahan itu pangandaran lautan lepas yang tak terbatas oleh gedung-gedung di perkotaan. oh itu sejenak tujuan berikutnya si kota tua kota sejarah kota keraton kota yogyakarta. oh kami ingin keliling menikmati gedung-gedung tua di sana gedung-gedung bisu yang menampakkan pesona eksotisnya. oh ingin berkeliling di malioboro, di keratonan, oh mengelilingi itu tugu yogya seperti orang gila.

dan berjalan-jalan lagi tuk sampai sejenak di kota malang mungkin karena kelakuan dan nasib yang malang oh tapi malang tidaklah semalang itu kamipun juga yakin tidak semalang itu nasib kami ini oh ini dan itu memang jalanan hidup yang penuh rasa dan gejolak. oh malang oh itu ada pulau sempu pulau yang belom terjamah orang banyak oh kami ingin kesana bertahan sejenak di pulau itu menikmati tidur malam dengan nyamuk-nyamuk di sekitar oh indah oh indah terbayang tapi itu bukan indah teman saya di kuliah bukan indah yang dulu sampai sekarang terlihat masih seperti itu tapi indah seperti terasa di dalam hati di dalam pikiran di dalam sanubari ini. dan yang kami-kami nantipun akan tiba seperti pepatah "berenang-renang dahulu bersenang-senang kemudian" oh itu terlihat pulau bali pulau dewata pulau di mana ada teman saya si kadek dan si ayu bertempat tinggal di situ oh tapi bukanlah berenang menuju kesana berenang di lautan selatan indonesia oh kami bisa digulung ombak dan tak kembali lagi oh tidak oh tidak. ya kami ingin bermain berjalan dan berlari-lari di bali berkeliling melihat kemistisan bali keindahan bali oh itu kuta oh itu sanur oh itu bedugul oh itu tanah lot oh tidak oh tidak yang lain tempat-tempat yang mempesona.

oh rencana yang akan dinikmati dengan keterbatasan itu lembaran dan recehan uang yang hanya akan kami tumpangi itu truk itu kereta ekonomi itu kami mengamen di jalan oh itu kami makan di warung kecil pinggiran dan tidur entah di trotar ataupun di kolong jembatan. oh kami ingin jumpa dengan orang-orang di jalan orang-orang yang seperti kami orang-orang yang tidak seperti kami dan kami ingin dan kami ingin. oh itu kami ingin rasakan nikmat dan tidak nikmatnya lakukan perjalanan lakukan kehidupan di luar kebiasaan bukan karena kami sok kuat atau sok jago tapi karena rasa keingintahuan dan tantangan di dalam hati oh saya ingin oh dia ingin dan dia juga ingin. oh iya ini yang kami inginkan backpack seadanya bukan berwisata bukan buang-buang uang bukan pula bertamasya tapi menikmati indonesia ini dari sisi yang berbeda agar kami punya rasa bangga terhadap bangsa ini bangsa saya bangsa dia dan bangsa dia juga dan mungkin pula bangsa anda ini.

inilah mimpi kami
pemuda-pemuda penuh gejolak
penuh rasa keingintahuan
dikala kebiasaan hari-hari
yang penuh dengan dinamisasi

mungkin bukan saat ini
tuk nikmati negara kami
dengan cara yang tak biasa
karena mimpi ini masih tertunda
hingga saatnya nanti

oh ini hanya rencana saat itu saat di mana saya, dia azmy, dan dia aldi berencana yang kemudian dia azmy disibukkan oleh kesibukannya sebagai pejabat tinggi di salah satu himpunan di kampus saya oh dia juga si aldi teman saya yang juga akhirnya disibukkan dengan keinginannya tuk selesaikan itu masalah itu dilema itu keadaan yang akhirnya menuntut dia tuk konsentrasi kepada masalah dia ya masalah dia si aldi itu oh kamu aldi harus semangat harus tegar harus berjuang demi kamu bukan demi kami tapi demi kamu sendiri karena itu demi kebaikanmu juga bukan kami tapi kamu.

cerita pun berlanjut hingga pada akhirnya hanya tiba-tiba muncul beberapa nama yang akhirnya saya pun tidak bisa mengelak tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa menolak karena dinamika kehidupan permasalahan masa lalu dan harus diselesaikan segera karena tak nyaman terasa dalam hati ketika ada beban rasa bersalah dan saya sebagai lelaki harus lakukan dan buktikan itu saya adalah lelaki bukanlah pengecut ataupun pecundang. oh itu tiba-tiba ada rima, oh itu tiba-tiba ada tasha, oh itu tiba-tiba ada zufry, oh itu tiba-tiba ada angga, dan oh itu tiba-tiba ada jaka dan oh satu lagi saya sempat hampir lupa itu si mae yang tiba-tiba datang tak diundang pulang pun tak diantar maafkan kami ini kakak kami yang sedang berkecamuk di hati dan begitulah dia, maaf kami tidak bisa membantu banyak. dan oh itu di sana ada ayu yang menunggu mereka bukan menunggu saya karena saya dan dia bukanlah teman saat itu oh itu saya sedang tidak ingin perdebatkan ini dulu karena saya juga sedang mengetik bukan berdebat di sini. walau saya sebenarnya menganggap dia teman tapi mungkin saat itu dia tidak menganggap saya teman tapi menganggap mereka teman. oh inilah saya oh itulah dia.

dan inilah perjalanan tujuh orang yang ada itu saya, itu rima, itu zufry, itu tasha, itu angga, itu jaka, dan itu si emma. dan berawal dari ini itu perjalanan ada cerita-cerita yang akan diceritakan oleh saya yang mengetik ini tulisan akan cerita perjalanan bukan cerita saya saja tapi cerita kami di perjalanan. oh nikmati, nikmati saja, kalau pun tidak nikmat ya sudah tak usah dibaca toh saya tidak memaksa kamu yang membaca ini tulisan saya yang seenak saya sendiri. mari saya ijinkan diri saya sendiri tuk memulai cerita ini cerita perjalanan yang bukan lagi "tjandra and the backpackers" tapi menjadi "tjandra wisata" karena ini perjalanan seperti wisata saja oh inilah "tjandra wisata" dengan kelebihan dan banyak kekurangannya mari-mari jangan ikuti saya tapi ikuti kata hati kamu saja. haha...

Sabtu, 13 Juni 2009

Kopi Darat Blogger

Kok saya lupa kalau kita punya janji kumpul lagi akhir Mei....
Keknya agustus aja ya...

Senin, 25 Mei 2009

Bercermin Pada Paolo Maldini, Il Grande Difensore

Musim ini akan menjadi musim terakhir Paolo Maldini bermain dalam kompetisi resmi. Beliau memutuskan gantung sepatu di akhir musim ini.

Mari menengok sosok Maldini. Paolo Maldini telah bermain untuk Milan sejak umur 16 tahun. Dan sekarang usianya sudah menginjak 41 tahun. Telah hampir 25 tahun lamanya Paolo mengabdi pada Milan. Beliau adalah produk asli binaan sekolah sepakbola AC Milan. Selama usia bermain sepakbolanya itu, Paolo tidak pernah berganti klub, bahkan saya yakin terbersit dalam hatinya untuk pindah klub pun tidak. Gajinya tidak pernah berada dalam list tertinggi gaji pemain Milan. Akan tetapi jangan tanya ketika dia bermain di lapangan, sangat lugas dan menjadi sosok yang dihormati kawan dan dihormati lawan. Hal ini beliau lakukan dengan konsisten, sampai usianya menginjak 41 tahun,fisiknya masih dapat dibilang bagus untuk permainan sepakbola profesional.

Selama 25 tahun berada di Milan, sudah banyak sekali gelar yang telah ia persembahkan. 7 scudetto, 5 piala Champions dan banyak lagi gelar lain. Benar-benar dedikasi tiada henti. Ketika banyak rekannya silih berganti pergi dan masuk, ia tetap berada di Milan, berdiri di sana dan memimpin skuad Milan guna meraih prestasi tertinggi.

Semua hal itu menunjukkan dedikasinya, loyalitasnya dan harganya sebagai seorang legenda dalam persepakbolaan dunia. Baginya, dedikasi dan loyalitas bagi AC Milan adalah yang utama, mengalahkan segalanya bahkan uang. AC Milan adalah darah dan nyawanya. Paolo Maldini telah menjelma menjadi AC Milan itu sendiri.

Kita harusnya bisa belajar banyak hal dari pribadi seorang Paolo Maldini. Sebagai mahasiswa yang menempa ilmu di kampus rakyat, sudah sepantasnya kita berdedikasi tinggi layaknya Maldini. Berdedikasi bagi rakyat Indonesia sekalian, bukan hanya menjadi orang yang mencari kenyamanan diri sendiri. Kalau saja Maldini mencari kekayaan dan popularitas, ia bisa mendapatkannya dengan mudah dengan cara berpindah klub. Tapi itu tidak dilakukannya. Itu juga menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa uang dan pamor memang bisa dikejar, tapi itu bukan yang utama. Keutamaannya ada pada loyalitas, dedikasi dan kemauan kita untuk bekerja keras bagi apa yang sudah menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab untuk membangun bangsa ini. Layaknya Maldini yang melakukan segalanya demi AC Milan. Mari kita belajar banyak pada sosok Paolo Maldini, sang legenda.

Selasa, 19 Mei 2009

jika perempuan jadi pemimpin

jika perempuan jadi pemimpin
pasti terjadi pro dan kontra
ada yang memandang sebelah mata, ada juga yang mengagumi kepemimpinannya
yah, saya sesungguhnya bukan termasuk kaum feminisme
karena menurut saya wanita diciptakan untuk berada di belakang laki-laki, bukan di samping bahkan di depannya
dan saya pun, sebenarnya tidak menyetujui, kalau perempuan menjadi pemimpin di suatu golongan atau kaum, semasih terdapat laki-laki di kaum tersebut

tetapi akhir-akhir ini, idealisme saya mulai goyah (halah lebay)
saya rasa, tidak ada salahnya jika perempuan menjadi pemimpin, apalagi jika di suatu kaum tersebut sudah tidak terdapat lagi laki-laki yang 'berkualitas' menjadi pemimpin
saya rasa, banyak sekali kepimpinan kaum wanita yang berhasil, *menurut saya ini loh* 

kepimpinan kepala sekolah SMA, saya, dulu,  yang dipim
pin oleh seorang perempuan yang amat bijaksana, sangat mengagumkan, seorang guru yang sangat berdedikasi tinggi bagi pendidikan

dan baru baru ini, saya membaca masalah penangkapan Aung San Suu Kyi, yang sebenarnya *menurut saya* dijadikan kambing hitam, karena sosok nya yang sangat berpengaruh di myanmar, apalagi Myanmar yang sebentar lagi akan mengadakan pemilihan umum, ternyata dia sosok yang sangat hebat, ibu dua anak ini, dinobatkan sebagai peraih nobel pada bidang perdamaian, selain itu dia juga termasuk 100 wanita paling berpengaruh 
pada peringkat 38, sungguh sosok yang mengagumkan

saya juga sedang mengagumi, Michelle Obama, seorang fashionable, tetapi sosok yang juga jenius, bahkan Obamapun, mengakui bahwa istrinya ini lebih pintar dari dirinya, DIBELAKANG SOSOK LELAKI HEBAT, TERDAPAT SOSOK WANITA YANG JAUH LEBIH HEBAT *hahahahaha

kalau di Indonesia, kita mempunyai, ibu sri mulyani, ibu muthia hatta, ibu siti fadhilah supari, ibu khofifah, dan wanita-wanita lainnya, yang dimata saya hebat, yah, hebat karena dedikasinya, 
apalagi, ibu sri mulyani yang juga termasuk dalam 100 wanita paling berpengaruh di dunia, karena kehebatannya dalam menangani masalah keuangan di Indonesia, banyak sekali peningkatan yang dialami Indonesia, pada saat dia menjabat Menteri Keuangan, INDONESIA BUTUH BANYAK SRI MULYANI-SRI MULYANI yang lain

ada juga margareth thatcher 'si wanita tangan besi', bennazir bhutto, indira gandhi, dan wanita-wanita hebat lainnya, yang telah mampu memberikan pengaruh besar bagi dunia,

setelah membaca cukup banyak, sosok kepimpinan yang dilakukan oleh wanita, saya rasa, tidak ada salahnya wanita menjadi pemim
pin, baik bagi kaumnya sendiri (wanita juga) atau bagi laki-laki, karena dibalik sosok kepemimpinan mereka, juga terdapat kelembutan hati mereka dalam memimpin, yah wanita, tetapi mereka juga harus sadar, dibalik tugas kepimpinan yang harus diemban oleh mereka, mereka juga harus mengutamakan, keluarga mereka, suami dan anak-anaknya, karena itu tugas mereka sesungguhnya

AYO WANITA JANGAN TAKUT BERKARYA!

*FYI : note ini dibuat sebagai tand
a pemberi semangat kepada ibu Aung San Suu Kyi, AYO IBU SEMANGAT!!!

Sabtu, 16 Mei 2009

Kampus Kita Masih Hidup Kawan!

Hari ke-15 bulan Mei tahun 2009, hari itu hari jum’at. Dan hari itu SBY-Budi anduk, eh salah Boediono datang ke Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB untuk mendeklarasikann capres-cawapres. Hari itu saya UTS 2 kimia, dan hari itu kampus ITB mengatakan kesemua orang, bahwa kampus ini masih hidup!

Berita tentang SBY akan mendeklarasikan ke-capresannya sudah diketahui dari minggu kemarin. Tapi waktu itu sempat diundur karena beberapa hal, dan dipastikan SBY dan pasangannya akan mendeklarasikan pencapresan mereka di Gedung Sabuga. Sebelumnya ITB selalu diklaim mendukung SBY. Belum lagi pak rektor yang lagi senang-senang main politik praktis, dr.Hc untuk SBY, obral penghargaan saat dies emas ITB, tambah lagi dengan pernyataan salah satu alumni ITB di detik.com yang mengatakan mahasiswa dan alumni ITB dukung SBY. Tapi dari semua itu, kebanyakan mahasiswa ITB hanya diam. Bahkan saat ada salah seorang teman kami yang meninggal, ITB pun terus dicerca oleh pihak rektorat. Mahasiswa ITB? Hmmm... beritanya tidak terdengar ke media (saya tidak tahu apa saya yang kurang tahu)

Sabuga. Letaknya tepat di utara ITB, hanya dengan menyebrang jalan raya, kita akan sampai di pintu masuk sabuga dari gerbang utara ITB. Malah, sejak jaman pak Wiranto Arismunandar, rektor ITB dulu, sudah dibuat teknologi jembatan bawah tanah untuk lebih mudah sampai Sabuga.

ITB terhina? Nampaknya betul. Sudah gerah kampus ini dengan klaim-klaim tidak mengenakkan. Saat saya sedang ujian, sekitar pukul 16.00 WIB, dari ruang ujian saya (labtek FTI/ Benny subianto) terdengar orasi-orasi dan teriakan-teriakan para pendemo. Sekitar pukul 18.00 WIB, usai sholat maghrib dan canda tawa dengan teman-teman SAPPK, saya coba lihat ke gerbang utara, saya bertanya dalam hati, masih ada ngk ya demo? Rame ngk ya?

Terkejut mata saya saat melihat kerumunan anak ITB yang sedang berdiri di gerbang belakang, ramai-ramai dengan spanduk, menuntut netralitas kampus. Sesekali komandan pasukan berteriak, “KAMPUS NETRAL”, dan semua orang menjawab ,”HARGA MATI!”

Oh god! Inilah suara anak ITB. Suara kampus ITB. Suara yang tidak pernah saya dengar selama 9 bulan saya kuliah di kampus ini (pertama kali saya ikut aksi baksil dengan mahasiswa ITB pula). Kampus ini masih hidup kawan! Semangat kampus ini masih ada! Salah kalau orang bilang ITB belajar terus. Salah! Karena semangat kampus ini masih ada! Kampus kita masih hidup kawan!

Anekdot PilPres 2009

Semua calon yang akan bersaing di pilpres 8 juli mendatang sudah keluar! SBY-Boediono, JK-Wiranto, Mega-Prabowo! Dengan segenap rasa iseng saya coba mau buat anekdot buat ketiga pasangan tanpa mencoba menyingkirkan pasangan calon yang satu untuk pasangan calon yang lain.

SBY-berbudi! MENERIMA AMERIKA!

JK- Win! MENOLAK AMERIKA!

Mega-Pro! DITOLAK AMERIKA!

Tapi bukan tanpa alasan saya buat ini. SBY-Boediono kan udah sering banget kalo kita denger doi itu penganut sistem neo-liberlaisme-kapitalis yang jelas-jelas menyembah Amerika Serikat. JK-Win? Inget waktu JK pergi ke Gedung Putih untuk bertemu dengan wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden? Saat Joe Biden menawarkan bantuan untuk Indonesia, JK malah menolaknya karena menganggap negara AS aja udah susah masak mau bantu-bantu negara (waktu itu baru kena krisis global, dan emang perekonomian AS jatuh banget!). Mega-Pro? Yah ini lagi! Prabowo aja ngk bisa pergi ke Amerika Serikat karena pelanggaran HAM, hahahahhhahahhaha